Suarabaya-gurumulia.org | Brigpol Jajang Kurnia namanya. Dilihat dari namanya, semua pasti sudah bisa menebak bahwa dia adalah seorang anggota kepolisian. Namun, yang terjadi, Brigpol Jajang lebih dari sekadar polisi.
Brigpol Jajang merupakan anggota kepolisian yang dengan sukarela mengajar di daerah terpencil. Di pelosok Kalimantan Timur (Kaltim). Brigpol Jajang bertugas sebagai Bhayangkara Pembina Kamtibmas (Bhabinkamtibmas) di Polsek Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu).
SD Negeri Kekurangan Guru Agama Islam di Mayoritas Nonmuslim
Brigpol Jajang kini menjadi tenaga pengajar sukarela di salah satu Sekolah Dasar (SD) di pelosok Mahulu tanpa dibayar sepeser pun. Brigpol Jajang ini menjadi guru Agama Islam di SDN 2 Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari sejak 2022.
Setiap selesai apel pagi, Brigpol Jajang menyempatkan diri mengajar siswa kelas satu sampai kelas enam di sekolah ini. Polisi yang bertugas sejak 2018 di Polsek Long Apari ini bercerita, awal pengabdiannya dimulai ketika mereka melakukan kegiatan Jumat Curhat di SDN 2 Tiong Ohang.
Jumat Curhat merupakan program Polri supaya dapat lebih dekat masyarakat dengan mendengarkan secara langsung berbagai keluhan yang dirasakan warga. Saat itu, kepala sekolah di sekolah ini mengeluhkan tidak adanya guru agama Islam karena merupakan kaum minoritas di Kecamatan Long Apari.
“Di situ guru-guru mengeluhkan di SD itu sudah lama tidak ada guru untuk mata pelajaran agama Islam, karena di sana mayoritas agamanya Katolik. Dia bilang di sini untuk guru agama Islamnya gak ada,” ungkap Brigpol Jajang.
“Secara kasarnya itu, tenaga itu tidak ada yang mau ke sana, karena aksesnya jauh dan biaya hidupnya besar. Jadi bagaimana Pak kalau Bhabinkamtibmas-nya saja di sini untuk jadi gurunya,” ujar Jajang menirukan permintaan kepala sekolah.
Baca juga: Pengamat: Gaji Guru Harusnya Setara Komisaris Kalau Mau Kompetitif
Tugas Ganda Jadi Polisi Pembina Kamtibmas Polsek
Baca juga: Cerita Bu Guru Diana Memberantas Buta Huruf di Pedalaman Papua Selatan
Kapolsek Long Apari menyetujui usulan tersebut dan mulai dari saat itu Brigpol Jajang Kurnia menjadi guru di SDN ). Mulai saat itu juga, Brigpol Jajang harus membagi tenaga dan waktunya untuk menjadi guru sekaligus Bhabinkamtibmas di Long Apari.

“Saya jadi guru dan jadi bhabinkamtibmas, berinisiatif untuk mengajar di situ. Jadi sama-sama saling melengkapilah,” tutur Brigpol Jajang. Sekalipun menjalankan dua profesi, anggota kepolisian dan guru, dia mengakui tugasnya lebih mudah sebagai Babinkamtibmas.
Karena dengan bekerja sebagai Bhabinkabtibmas di kepolisian, Brigpol Jajang mengaku dia kini lebih mudah untuk mengadakan pendekatan ke masyarakat. Meski tidak mudah baginya untuk menjadi guru karena tidak berasal dari jurusan pendidikan.
Namun, atas niat dan ketulusannya Ia sampai saat ini tetap mengajar di SDN 2 Tiong Ohang. “Sampai tahun ini, sudah kurang lebih dua tahun lebih. Suka dukanya itu selain tugas pokok kita, juga kita belajar lagi gitu pada saat kita mengajar,” pungkas Brigpol Jajang. (YMP)
Baca juga: Guru Harus Bagus Karena Warna Bangsa = Warna Guru
Foto: Tribun Kaltim