Makin kesini, garis batas-batas antarnegara makin sumir. Lalu lintas manusia makin mudah dan makin bebas.
Suasana ini akan terjadi tidak lama lagi. Pada kondisi itu anak dan cucu kita akan berkompetisi dengan putra-putra pendatang dari negara lain.
Orang Luar Akan Masuk Negeri Kita
Apakah putra/putri kita akan menjadi buruh putra/i mereka atau menjadi juragan mereka? Hal ini sangat tergantung tingkat kualitas SDM anak cucu kita.
Kalau anak-anak kita lebih berkualitas, maka anak-anak kita akan menjadi majikan dan anak-anak pendatang berprofesi buruh di negeri kita.
Tingkat kualitas anak kita sangat ditentukan oleh tingkat kualitas gurunya di sekolah.
Guru berkualitas bila dia memiliki kecerdasan yang cukup dan memiliki integritas. Pada saat ini lulusan SMA yang memiliki kecerdasan yang cukup akan memilih perguruan tinggi nonkeguruan daripada kampus keguruan.
Sehingga calon-calon guru produk kampus keguruan tidak mendapatkan suplai (raw input) lulusan SMA yang cerdas.
Baca juga: Mengapa Guru Harus Cerdas dan Bermoral?
Lulusan Sekolah Kita Ditentukan Mutu Gurunya
Akibatnya ini akan menghasilkan lulusan sebagai guru yang kurang berkualitas. Dampaknya, guru-guru seperti inilah yang sekarang memenuhi sekolah-sekolah negeri maupun swasta di negeri tercinta ini.
Kalau kita memperhatikan pendapat Mr. Lee Kuan Yew, “Ketahanan suatu negara sangat korelatif terhadap kualitas warga negaranya. Warga negara akan berkualitas bila gurunya berkualitas.”
Dan pendapat ini sudah dibuktikan oleh beliau dengan mendirikan perguruan tinggi keguruan (semacam IKIP/STKIP) yang berasrama selama 10 semester dengan nama National Institute of Education (NIE) dan menjadi kampus otonom bagian dari Nanyang Technogical University (NTU), Singapura.
Baca juga: Sekolah Bermutu Yang Terjangkau
Singapura Hanya 5,9 Juta Penduduk Tapi Ranking 1 Dunia
Dari sinilah guru-guru Singapura dicetak sehingga menjadikan pendidikan di Singapura masuk ranking nomor 1 di dunia sejak 2009, berdasarkan ranking Programme for International Student Assessment (PISA). Menjadikan Singapura ranking terbaik di dunia empat kali berturut-turut sejak 2009.
PISA adalah studi penilaian tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Skor PISA untuk mengevaluasi sistem pendidikan di dunia dengan mengukur performa akademik pelajar sekolah berusia 15 tahun pada bidang matematika, sains, dan literasi membaca.
PISA pertama kali dilaksanakan pada 2000, dan diselenggarakan setiap tiga tahun. Tujuannya adalah untuk menyediakan data yang dapat dibandingkan agar negara-negara dapat memperbaiki kebijakan pendidikan dan meningkatkan kualitas pendidikan mereka.
Program penilaian ini mengukur kemampuan kognisi dan pemecahan masalah. Hasil PISA tahun 2022 dirilis pada Desember 2023 dan merangkum hasil dari 81 negara.
Baca juga: Warga Negara Kelas Dunia
Begini Singapura Membangun Sistem Pendidikan
Kembali ke Singapura, mahasiswa/i NIE dibagi menjadi tiga kategori. Kategori pertama adalah mahasiswa dengan beasiswa negara dan calon guru negara Singapura yang sudah mendapat ikatan dinas sehingga disebut sebagai General Officer of Education (GOE).
Yang tercatat sebagai GOE maka sudah menjadi aparatur negara meskipun masih kuliah dan sudah mendapat honor meskipun tidak 100 persen.
GOE diambil dari 20 persen lulusan SMA terbaik dari WN Singapura. Hal ini berdasarkan undang-undang. Lulusannya pun mengajar mulai jenjang SD hingga SMA dan dengan gaji lebih besar dari sistem remunernasi dunia kerja di bank dan industri Singapura.
Kategori kedua adalah WN Singapura yang kuliah di NIE namun bukan kategori GOE. Mereka ini kuliah dengan biaya secara mandiri sebagaimana mahasiswa pada umumnya. Sehingga lulusannya bisa bebas mengajar dimana saja, tidak terbatas di dalam negeri Singapura.
Sedangkan kategori ketiga adalah warga negara luar Singapura yang menempuh studi di NIE. Mereka ini mahasiswa dari luar negeri dan mengikuti perkuliahan sebagaimana pada umumnya mahasiswa dan membayar biaya secara mandiri.
Dengan skema seperti ini, banyak anak muda cerdas di Singapura memilih profesi jadi guru. Karena memang mendapat sejunlah keistimewaan termasuk gaji yang di atas rata-rata dunia kerja Singapura.
Tak Punya Alam Tapi Ekonominya Paling Bagus Sedunia
Guru di Singapura merupakan profesi yang dihormati dan dihargai. Citra ini dibangun oleh pemerintah melalui proses rekrutmen yang ketat dan pemberian gaji, tunjangan dan bonus
yang sangat besar bagi guru.
Ini semua dimulai Mr Lee sejak 1967 hingga kini. Adapun dampak positifnya bisa terlihat sekarang, Singapora menjadi negara yang kaya dan kuat ekonominya. Seperti yang dicita-citakan Mr. Lee. Singapura mendapatkan gelar pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dengan pertumbuhan PDB 17,9 persen pada pertengahan pertama 2010.
Di ASEAN, sistem Singapura ini dimanifestasikan oleh pemerintah Vietnam sekitar 15 tahun yang lalu. Kini sekolah-sekolah di Vietnam lebih berkualitas dari sekolah-sekolah di Australia.
Ditulis: Dr.HC. Abdul Kadir Baraja, Pembina Yayasan Guru Mulia Indonesia
Editor: Oki Aryono
Baca juga: Kecukupan Guru Yang Ahli Adalah Kebutuhan Pokok
Foto: pixabay