Yogyakarta-gurumulia.org – Secara data, terdapat 4,244 juta guru di Indonesia pada 2023. Dengan rincian, 3,37 juta guru di bawah koordinasi kemendikbudristek, baik ASN maupun swasta. Sedangkan di lingkungan Kemenag jumlahnya 874.685 secara total, yang ASN maupun non-ASN.
Namun secara kualitas, tidak sampai 40 persen yang memenuhi kualifikasi bagus. Bahkan ada data yang menyebut hanya 19 persen saja yang lolos uji kompetensi guru.
Untuk itu, harus ada gerakan bersama untuk peningkatan kualitas guru ini. Mulai dari rekrutmennya hingga standarisasi penghasilannya. Karena, dua ujung proses ini sangat terkait. Jika ujung akhirnya (penghasilan) tidak prospektus, maka rekrutmennya pun tidak mendapatkan calon yang kompetitif.
Efeknya adalah korps guru bukan diisi SDM yang kompetitif pula. Bukan menjadi profesi yang diperebutkan secara persaingan ketat.
Gaji Guru Di Indonesia Pernah Jadi Daya Tarik Yang Kuat
Maka, harus ada upaya serius, terus-menerus dan didukung banyak pihak untuk membalik keadaan ini menjadi lebih baik.
Untuk itu, Pembina Yayasan Guru Mulia (YGMI) bersilaturahim ke Jogja untuk berdiskusi dengan Ustadz Salim A. Fillah, Pembina Pesantren Masyarakat Jogja (PMJ) yang juga dikenal sebagai dai muda nasional dan penulis inspiratif (11-7-2024).
Rombongan Guru Mulia Indonesia (GMI) terdiri dari Dr.(HC). Ir. Abdul Kadir Baraja (Pembina), Dr (Cand.). drh Hamy Wahjunianto, MM, (Direktur Badan Diklat GMI) dan didampingi Sigit Prasetyo, Ketua Pengurus Lazisqu.
Di awal diskusi, Dr.(HC). Ir. Abdul Kadir Baraja, menceritakan proses degradasi kualitas guru antara masa orde lama dan masa setelahnya.
“Saya lulus SMP 1963, saya sangat ingin jadi guru dan mendaftar masuk Sekolah Guru Atas (SGA) tapi gagal. Saya sangat ingin jadi guru karena gaji guru saat itu sangat bagus. Dalam dua bulan digabung (tanpa dikurangi pengeluaran) gaji guru bisa untuk beli scooter Vespa terbaru, sebuah kendaraan roda dua paling bergengsi saat itu,” jelas sosok kelahiran 1945 itu.
Itu artinya, gaji guru jika dikonversikan 2024 ini bisa mencapai Rp 20 atau 25 juta per bulan. Karena harga Vespa Matic terbaru saat ini kisaran Rp 45 juta atau Rp 50 juta per unit.
“Maka kita harus siapkan skema kesejahteraan paling kompetitif bagi profesi guru. Agar anak muda cerdas dan unggul berkompetisi sehat menjadi guru. Kita perlu rangkul sebanyak mungkin kaum muda berprestasi untuk menekuni profesi mulia ini. Kami berharap Ustadz Salim berkenan menjadi bagian kerja mulia ini,” tutur Ustadz Abdul Kadir Baraja.
“Saya dan banyak kawan sudah 40 tahun mengembangkan sekolah Islam. Selalu berhadapan dengan masalah yang sama: sulitnya merekrut calon guru yang unggul. Inilah misi utama Guru Mulia,” tambah Ustadz Abdul Kadir.
Baca juga: Kecukupan Guru Yang Ahli Adalah Kebutuhan Pokok
Ustadz Salim A Fillah Sepakat Bahwa SDM Guru Harus Unggul
Ustadz Salim menyambut antusias gagasan ini. “Saya setuju Ustadz. Kami siap berkolaborasi. Karena SDM memang menjadi titik krusial umat Islam. Di tempat kami, ada Taman Kanak-kanak. Tiap tahun meluluskan 60 siswa-siswi. Kami pun merasakan masalah yang sama. Mencari SDM pendidik yang berkualitas memanglah sulit,” timpal Ustadz Salim.
Dalam diskusi ini, Ustadz Salim menjelaskan moto pesantren yang dikelola bersama sejumlah tokoh Jogja. “Kami mencanangkan panca jiwa bagi warga pesantren agar kita semua punya arah yang selaras,” pungkasnya.
Panca Jiwa Pesantren Masyarakat Jogja dan Pesantren Warga Merapi Merbabu adalah:
- Al Quran sebagai jiwa hidupnya
- Dakwah sebagai jiwa perjuangannya
- Masyarakat sebagai jiwa pengabdiannya
- Kewirausahaan sebagai jiwa kemandiriannya
- Kemanusiaan sebagai jiwa kesetiakawanannya